Kamis, 20 April 2017

Teteplah Bernafas..

hay Mina-san, O genki desu ka.? ini cerita dari seorang penulis pemula jadi ada banyak  salah karna itu mohon bantuannya dan mohon tinggalkan komen yahh..?
dan Happy reading...Mina-san..
Judul   :Tetaplah Bernafas
Genre : Romantic and Sad

Teteplah Bernafas..


Aku berdiri sambil memengang ponselku dengan erat, di sebuah taman brmain di dekitar kotaku disini sangat tenang, walaupun ini sudah malam tapi aku tetap berdiri dan menungu seseorang disana dengan senyum terpapar di bibirku aku sangat bahagia. `Kring..’
Kemudian ponselku berbunyi dan seketika ini membuatku mengalihkan pandangan dan terfokus pada ponselku.

Sebuah pesan yang bersikan sebuah lagu “We The Kings_Say You Like Me” setidaknya itulah yang tertulis disana. Akupun tersipu malu saat mendengarkan lagu ini, perasaan bahagia,senang,dan gugup bercampur jadi satu. Tapi entahlah ini  memberikan semangt tersendiri untukku.
Di sisi lain seorang pria sedang bersiap mangendarai sepeda motornya dan telah selesai memakai helm, tak lama kemudian dia pergi mengendarai motornya.

Tapp..Tapp..Tapp.....aku berlari mencari sebuah ruangan di salah satu rumah sakit, dan mencari seseoang disana pandanganku yang tak karuan dan perasaan cemas yang menyelimuti hati juga pikiran membuatku tak bisa berjalan dengan benar sehingga akupun sempat menabrak beberapa orang yang ada di depanku. Saat ini aku tidak bisa berfikir dengan jernih, pikiranku melayang entah kemana, seketika saat aku melihat apa yang ada di depanku saat ini, tubuhku gemetar dan rasanya ingin aku segera sampai namun apa boleh buat aku tak mampu melakukan hal tersebut, aku hanya bisa berjalan dengan langkah kecil dan dihiasi mata yang berkaca-kaca menahan air mataku, Saat aku melihat seorang terbaring di sebuah ranjang dengan tubuh yang tertutup dengan kain putih,Dan juga seorang perempuan paruhbaya sedang menangis tersendu-sendu di sampingnya, Dan orang itu tidaklah asing bagiku dia adalah kakak dari rio,pacarku..

Saat aku sampai tepat di sampingnya aku menjulurkan tanganku dan hendak membuka kain yang menutup bagia mukanya,tapi ini sangat terasa berat..aku tidak bisa melakukannya..ini sangat menyakitkan bagiku... Jantugku rasanya seperti terhimpit oleh bebatuan..aku tidak bisa mernafas dengan benar, semuanya hancur aku bahkan tidak bisa menginggat apa-apa lagi...
“R...iii..ri..oo......!!!!” aku benar-benar tidak bisa menahan tangisanku “Riioo?” aku terus menangis sambil memegangi tangannya yang sudah terasa dingin, sambil sesekali memangggil namanya..
“Rr..io..Hikss..Tidak...Kat... Hikss..katakan...se..se..uatu..”
“Hhwwuuuuaaaa..Hikss..Hikss.....” aku menangis sejadi-jadinya..aku tidak bisa berfikir ataupun mengatakan apapun dengan jelas, tubuhku gemetar dan sangat lemas
lalu ahirnya lututku pun tak sanggup untuk menopang tubukku sehinga aku menjatuhkan diriku yg langsung bertabrakan dengan lantai rumah sakit yang keras dan dingin, namun aku tidak memperdukikannya. masih tidak bisa memprcayainya...benar-benar tidak percaya dengan semua ini. Aku terus meyakinkan diriku saat ini aku pasti sedang mimpi buruk dan saat aku bangun nanti aku akan baik-baik saja..

*********** Beberapa minggu kemudian************

Disebuah bandara, ada banyak orang yang berlalu lalang disana. Keluar masuk pesawat pendaratan serta keberangkatan. Ini adalah salah satu bandara internasional jadi aku juga melihat orang luar negri di sini. Aku sedang menunggu antrian melakukan pemerikasan pasport dan beberapa hal lainnya ditemani oleh seorang wanita paruhbaya,
“Apa kau yakin akan melakukan ini.,kau tidak perlu melakukannya sampai sejauh ini.?” Kata seorang wanita itu dia adalah kak karin, kakaknya rio.
“Tidak, aku harus melakukannya, aku rasa saat aku di jepang nanti aku akan bisa menemukan sesuatu yang baru dan mungkin aku akan bisa melupakanya.!” Jawabku dengan tenang.
“Baiklah  kalau memang ini keputusan yang terbaik buatmu aku tidak akan menahannya. Hanya saja,...... emm, tidak Hati-hati disana ya...” aku lalu memeluknya untuk meyakinkannya kalau aku akan baik-baik saja dan  juga sebagai tanda pamitku,  “Ssett..”  aku lalu melepas pelukan ini dan kemudian menarik handle koperku dan milai berjalan menuju pesawat. Aku pun sedikit meliriknya terlihat dia melambaikan tangannya, sambil terus memandang kepergianku hingga tak terlihat olehnya karna aku sudah memasuki pesawat.


------Will be continued..*****


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dasar-Dasar Beton_Material Beton

Dasar-Dasar Beton_Material Beton Hai semuanya, kali ini aku bakal share ilmu yang sudah aku dapet nih, dan khususnya untuk anak teknik ...