Teteplah Bernafas..
hay Mina-san, O genki desu ka.? ini cerita dari seorang penulis pemula jadi ada banyak salah karna itu mohon bantuannya dan mohon tinggalkan komen yahh..?
dan Happy reading...Mina-san..
Judul :Tetaplah Bernafas
Genre : Romantic and Sad
Teteplah Bernafas..
Aku berdiri sambil
memengang ponselku dengan erat, di sebuah taman brmain di dekitar kotaku disini
sangat tenang, walaupun ini sudah malam tapi aku tetap berdiri dan menungu
seseorang disana dengan senyum terpapar di bibirku aku sangat bahagia.
`Kring..’
Kemudian ponselku
berbunyi dan seketika ini membuatku mengalihkan pandangan dan terfokus pada
ponselku.
Sebuah pesan yang
bersikan sebuah lagu “We The Kings_Say You Like Me” setidaknya itulah yang
tertulis disana. Akupun tersipu malu saat mendengarkan lagu ini, perasaan
bahagia,senang,dan gugup bercampur jadi satu. Tapi entahlah ini memberikan semangt tersendiri untukku.
Di sisi lain seorang pria
sedang bersiap mangendarai sepeda motornya dan telah selesai memakai helm, tak
lama kemudian dia pergi mengendarai motornya.
Tapp..Tapp..Tapp.....aku
berlari mencari sebuah ruangan di salah satu rumah sakit, dan mencari seseoang
disana pandanganku yang tak karuan dan perasaan cemas yang menyelimuti hati
juga pikiran membuatku tak bisa berjalan dengan benar sehingga akupun sempat
menabrak beberapa orang yang ada di depanku. Saat ini aku tidak bisa berfikir
dengan jernih, pikiranku melayang entah kemana, seketika saat aku melihat apa
yang ada di depanku saat ini, tubuhku gemetar dan rasanya ingin aku segera
sampai namun apa boleh buat aku tak mampu melakukan hal tersebut, aku hanya
bisa berjalan dengan langkah kecil dan dihiasi mata yang berkaca-kaca menahan
air mataku, Saat aku melihat seorang terbaring di sebuah ranjang dengan tubuh
yang tertutup dengan kain putih,Dan juga seorang perempuan paruhbaya sedang
menangis tersendu-sendu di sampingnya, Dan orang itu tidaklah asing bagiku dia
adalah kakak dari rio,pacarku..
Saat aku sampai tepat di
sampingnya aku menjulurkan tanganku dan hendak membuka kain yang menutup bagia
mukanya,tapi ini sangat terasa berat..aku tidak bisa melakukannya..ini sangat
menyakitkan bagiku... Jantugku rasanya seperti terhimpit oleh bebatuan..aku
tidak bisa mernafas dengan benar, semuanya hancur aku bahkan tidak bisa
menginggat apa-apa lagi...
“R...iii..ri..oo......!!!!” aku benar-benar tidak bisa menahan tangisanku
“Riioo?” aku terus menangis sambil memegangi tangannya yang sudah terasa
dingin, sambil sesekali memangggil namanya..
“Rr..io..Hikss..Tidak...Kat... Hikss..katakan...se..se..uatu..”
“Hhwwuuuuaaaa..Hikss..Hikss.....” aku menangis sejadi-jadinya..aku tidak
bisa berfikir ataupun mengatakan apapun dengan jelas, tubuhku gemetar dan sangat
lemas
lalu ahirnya lututku pun tak sanggup untuk menopang tubukku sehinga aku
menjatuhkan diriku yg langsung bertabrakan dengan lantai rumah sakit yang keras
dan dingin, namun aku tidak memperdukikannya. masih tidak bisa
memprcayainya...benar-benar tidak percaya dengan semua ini. Aku terus
meyakinkan diriku saat ini aku pasti sedang mimpi buruk dan saat aku bangun
nanti aku akan baik-baik saja..
*********** Beberapa minggu kemudian************
Disebuah bandara, ada
banyak orang yang berlalu lalang disana. Keluar masuk pesawat pendaratan serta
keberangkatan. Ini adalah salah satu bandara internasional jadi aku juga
melihat orang luar negri di sini. Aku sedang menunggu antrian melakukan
pemerikasan pasport dan beberapa hal lainnya ditemani oleh seorang wanita
paruhbaya,
“Apa kau yakin akan melakukan ini.,kau tidak perlu melakukannya sampai
sejauh ini.?” Kata seorang wanita itu dia adalah kak karin, kakaknya rio.
“Tidak, aku harus melakukannya, aku rasa saat aku di jepang nanti aku akan
bisa menemukan sesuatu yang baru dan mungkin aku akan bisa melupakanya.!”
Jawabku dengan tenang.
“Baiklah kalau memang ini keputusan
yang terbaik buatmu aku tidak akan menahannya. Hanya saja,...... emm, tidak Hati-hati
disana ya...” aku lalu memeluknya untuk meyakinkannya kalau aku akan baik-baik
saja dan juga sebagai tanda
pamitku, “Ssett..” aku lalu melepas pelukan ini dan kemudian
menarik handle koperku dan milai berjalan menuju pesawat. Aku pun sedikit
meliriknya terlihat dia melambaikan tangannya, sambil terus memandang
kepergianku hingga tak terlihat olehnya karna aku sudah memasuki pesawat.
------Will be continued..*****